Assalamu'alaykum wr, wb!
Sobat muslim yang budiman! Bagi yang sedang
bingung, sedih, dilema ataupun galau yang tiada lain disebabkan oleh
ujian-ujian ataupun musibah yang sedang singgah didalam kehidupan kalian, mungkin
tulisan ini bakal jadi salah satu alternatif penggugah gairah hidup dan untuk
bisa kembali menyikapi hidup dengan lebih bijak. Karenanya, dengan segala
kerendahan hati, saya akan membagikan (share) beberapa senjata (kiat) bagi
sobat muslim dimanapun sobat muslim berada agar tidak terjebak menjadi manusia
yang kufur nikmat. Berikut kiat-kiatnya, baca sampai selesai yah! :)
Siap jadi hebat? Tanggapi dan Tuntaskan Ujian dengan Bijak :) |
Senjata yang pertama, “berprasangka baik kepada Allah dan menyadari bahwa ketentuan Allah
adalah baik”. By the way, Sobat muslim pernah kehilangan sesuatu yang sobat
senangi ga? atau pernah tidak diterima kerja atau perguruan tinggi yang sobat
idam-idamkan? Atau lain sebagainya dan membuat hidup ini seakan mau berakhir,
atau bahkan menganggap Allah sudah tidak adil? Sebagian dari sobat muslim pasti
sudah pernah mengalami hal-hal yang tidak enak tersebut atau bahkan sebagian
yang lain sudah menganggap Allah tidak adil (Astaghfirullah! Harus segera tobat
nih, kalau sudah ada yang merasa gini. -_-).
Hmm, Saya punya cerita nih, Al-kisah ada seorang
pemuda, sebut saja Mr. X, dia mempunyai sepeda “ontel/pancal” yang dia beli dengan uang yang didapatkan dari hasil
mengumpulkan uang saku sejak SD sampai dengan SMP ditambah uang saweran sehabis khitan (Sunat ^_^). Al-kisah, ketika beranjak memasuki bangku
perkuliahan, dia membawa sepedanya untuk dipakai bolak-balik dari Asrama ke kampus. Suatu ketika, sepedanya titipkan
di Asrama karena dia memutuskan untuk pulang dan menghabiskan masa liburan
kuliah dirumahnya untuk membantu orang tuanya. Singkat cerita, masa liburanpun
habis dan dia kembali ke Asramanya. Kaget!!! Karena tak satupun penghuni Asrama
mengetahui keberadaan dari sepeda yang dititipkan di Asrama. Dengan sedih dan
sedikit rasa kecewa, dia merelakannya, walapun orang tuanya sempat tidak terima
dan memarahinya karena dianggap lalai dalam menjaga benda tersebut. Si mr. X
inipun akhirnya menanggapi dengan tenang dan berkata “Bu, andaikan benda itu memang bukan dititipkan kepada saya, saya akan
mengikhlaskannya, dan Allah akan memberikan ganti yang lebih baik dari itu jika
kita benar-benar ikhlas untuk merelakannya”. Kurang lebih selang 6 bulan
setelah kejadian tersebut mr. X pun mendapatkan beasiswa, dan orang tuanya
mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga kedatangannya. Akhirnya tak lama, mr.
X pun mendapatkan sebuah sepeda motor sebagai ganti dari sepeda yang hilang.
(luar biasa kan? :D) Apakah sobat muslim ingin tau siapakah mr. X ini? Tak lain
dan tak bukan adalah saya sendiri. (he...he... Alhamdulillah!) Inilah the power of believe. (Sobat, lanjut ke
senjata yang kedua yuk!)
Senjata yang kedua, agar dapat sukses dalam ujian
yang diberikan oleh Allah Swt kepada kita adalah membiasakan diri agar “TIDAK
MENGELUH”. Kira-kira yakinkah sobat dengan takdir (Qada) Allah? Yuk, simak
hadits berikut;
“Sesungguhnya apa (yang Allah takdirkan) menimpa anda tidak akan meleset dari diri anda. Dan apa (yang Allah takdirkan) meleset dari diri anda, tidak akan menimpa anda.” (HR. Abu Daud dari Ubay Bin Ka’ab)
Saya yakin sobat muslim pasti pernah lihat atau
dengar sebuah musibah semisal kecelakaan. Tau ga sobat, sebagian dari para
korban kecelakaan adalah para pengendara yang mengendarai motor/mobilnya dengan
pelan dan hati-hati. Dan tau ga sobat, tidak semua pengendara bermotor yang
berkendara dengan kecepatan tinggi dan juga ugal-ugalan bakal berakhir dirumah
sakit ataupun kuburan. Lho, kok!?? Yah begitulah kenyataannya! Dengan study
kasus ringan tadi kita dapat membuat kesimpulan bahwa tidak semua yang kita
rencanakan ataupun perbuat dapat selalu berjalan mulus bahkan ada kalanya
sesuatu yang sedikit direncanakan atau bahkan tidak direncanakan dengan
hati-hati dapat berjalan mulus. Apakah artinya? Bahwa sesuatu yang sudah
menjadi Qada, tidak akan dapat kita hindari. So, semisal suatu saat kita di uji
dengan meninggalnya orang yang kita cintai atau sayangi, jangan sedih
berlarut-larut; hadapi dengan ikhlas. Insyaallah ada sesuatu yang indah yang
sudah dipersiapkan oleh Allah jika kita berusaha, berdoa, yakin dan ikhlas. :)
Senjata berikutnya (Ketiga), renungi hadits-hadits
berikut agar bisa lebih yakin dan PeDe
dalam menghadapi ujian dari sang pencipta;
Hadits yang pertama;
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan ada pada dirinya, Dia (Allah) akan memberikan musibah” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)
Dan Hadits yang kedua;
“Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya niscaya Allah akan menyegerakan musibah baginya di dunia, dan jika Allah menghendaki keburukan bagi Hamba-Nya niscaya Allah membiarkannya dengan dosanya sehiningga Allah membalasnya di hari Kiamat.” (HR. At-Tirmidzi dari Anas bin Malik)
Dan masih banyak hadits-hadits sejenis yang
mungkin sebagiannya sobat muslim sudah tau dan lebih paham. :D
Senjata yang keempat, “Menyadari bahwa ujian merupakan sarana belajar”. Belajar!!? Pastinya
banyak yang tidak tau atau tidak sadar bahwa ujian merupakan sarana seseorang
itu belajar. Belajar apa? Apa saja yang kemudian dapat menjadikan hidup yang
lebih baik. Contoh ringannya; Sobat muslim tidak akan dapat merasakan bahwa
segelas jus apple itu terasa asam manis dan lezat, jika sobat muslim belum
pernah minum jamu yang pahit, ya kan? Nah disinilah kemudian salah satu fungsi
dari ujian tersebut; untuk menjadikan kita tau akan penderitaan saudara-saudara
kita yang mungkin jauh lebih berat dibandingkan ujian yang diberikan Allah
kepada kita dan agar kita selalu bersyukur. Namun, sayang banyak yang tidak
sadar akan hal ini dan kufur. Naudzubillah! Semoga kita tidak termasuk kelompok
orang yang kufur akan nikmat Allah. Amin! :)
Jika kemudian ternyata sobat muslim masih merasa
bahwa sobat muslim adalah orang yang paling menderita maka senjata terakhir
sekaligus senjata pamungkas yang akan saya berikan adalah sebuah hadits yang
akan memberikan kita motivasi dan rasa bangga atas diberikannya ujian yang
berat kepada sobat muslim.
“Para Nabi kemudian yang semisalnya dan yang semisalnya. Seseorang itu diberi cobaan sesuai tingkatan agamanya. Jika agamanya kuat maka cobaannya akan semakin besar dan jika agamanya lemah maka dia diuji sesuai kadar agamanya. Seorang hamba senantiasa diberi cobaan sehingga dia berjalan dimuka bumi tanpa dosa.” (HR. Tirmidzi)
Sobat muslim pasti tau bagaimana kemudian kisah
hidup para nabi atau kisah hidup para sahabat. Hampir disetiap harinya mereka
mendapatkan ujian demi ujian yang berat dan mendapatkan derajat yang tinggi
disisi Allah ketika mereka selalu berusaha, berdoa, yakin, dan ikhlas bahwa
Allah selalu memberikan kebaikan pada diri mereka baik dengan bentuk yang
mereka sukai maupun dalam bentuk yang mereka tidak sukai. Yuk sobat muslim
contoh para sahabat ketika mereka diberikan ujian agar kita mendapatkan derajat
yang tinggi disisi Allah Swt. :)
Dan terakhir saya berikan beberapa kalimat yang insyaallah
dapat menjadi renungan dan memberi motivasi bagi kita semua.
“Wahai Saudaraku! Dunia adalah tempat ujian. Allah memberikan ujian-ujian kepada ciptaannya, tak terkecuali kita sebagai manusia. Sebagian mampu bertahan dan menyelesaikannya, dan banyak yang mengeluh, gugur dan akhirnya menyerah. Akankah kita mampu menyelesaikan ujian dari Allah dengan baik dan benar serta menjadi seorang pemenang? Ataukah kita menjadi salah satu yang berputus asa dan menjadi seorang pecundang?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Do not forget to give comment