Jumat, 06 Juli 2012

7 Kunci Pelancar "Galau"

Assalamu’alaykum wr, wb!
Alhamdulillah, puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga kita masih diberikan nikmat yang tak ternilai harganya, yakni nikmat “iman” dan “Islam”.
Sholawat serta salam, selalu kita tujukan bagi sang “Uswatun Hasanah” bagi seluruh manusia diseluruh dunia, terutama kaum muslimin dimanapun mereka berada yakni Rasulullah SAW yang telah berhasil merubah sebuah peradaban jahiliyah menuju sebuah peradaban yang memimpin dunia selama 13 abad, dengan Islam.
(NA: Ah, Bung Harry, Mukodimahnya kebanyakan.) (HS: Sudah lama entry saya ga ada mukodimahnya, biar ingat Allah & Rasul disetiap posting gan)

Seperti biasa, saya nge-share sesuatu yang insyaallah bermanfaat bagi pembaca. Khusus entry ini mungkin adalah ditujukan khusus bagi para pemuda atau siapa saja yang masih bersemangat muda dan selalu terbayang-bayang ke-GALAU-an dapat mengancam dirinya (NA: Wah bahasanya tajem sampe ancem2 juga) (HS: Udah jangan banyak comment dulu baca sampe selesai kasihan pembaca blog ga bisa konsentrasi baca.). (NA: Ok Bung!!! Peace).

Dari pelbagai macam seluk beluk kehidupan kaum muda yang selalu dihiasi dengan C.I.N.T.A. dan E.G.O yang masih sangat tinggi, dapat kita ketahui bahwa para pemuda adalah sasaran “empuk” bagi penyakit-penyakit kejiwaan yang disebabkan oleh tekanan psikologis dan ketidakpastian seperti stress, pusing, atau galau, dan sejenisnya. Jika seseorang terkena satu atau lebih, maka pasti “performance”-nya akan menurun, sehingga jika terjadi secara massive dan berkelanjutan, hal tersebut dapat menggangu produktivitas para pemuda, terutama pemuda Islam yang diharap-harapkan dapat menjadi sebuah contoh dimasyarakat dalam membangun akhlak dan pemahaman Islam. Tidak lucu rasanya jika seseorang yang ngaku intelektual muda, “dikit-dikit” galau, “dikit-dikit” galau. Apalagi disebar melalui jejaring sosial seperti facebook & twitter dengan status-status serba GaJe.

Bersumber dari hasil berbagai observasi dan wawancara dengan sumber-sumber yang ahli dalam urusan ini, akhirnya saya dapat menyimpulkan bahwa sedikitnya ada 7 kunci pelancar kegalauan. Kalau ga percaya coba aja. :) Tanpa panjang lebar, ini silahkan pelajari kuncinya biar bisa jadi penggalau sejati. he...he : 

Kunci Galau Pertama, maenkan lagu "Melankolis", sambil inget-inget yang sedih-sedih, dijamin galau melulu & rejeki kacaw.
Kunci Galau Kedua, lakukan maksiat "kholwat", "ikhtilat", dsb. Dijamin banyak galau, iman dan imron kacaw.
Kunci Galau Ketiga, banyak mikirin dunia, sedikit mengingat Allah, dijamin galau dan akhirat kacaw.
Kunci Galau Keempat, simpen foto mantan, berikut sms dan barang-barang warisannya, dijamin galaw dan ga bisa move-on serta pikiran kacaw.
Kunci Galau Kelima, idolain boyband kemayu, nonton han-sinema, nangis sampe paraw dan ikutan kemayu, performance kacaw.
Kunci Galau Keenam, follow akun-akun alay, y4Ng nGeTuitz-4n g jLazZ, s4l1Nkz uc4P "cemunguudh! eAaa k4Ka!" dijamin mabok bin kacaw
Kunci Galau Ketujuh, mengeluh terus-terusan ngerasa diri paling malang di dunia, paling hina, mana nggak galaw. 

Nah udah tau kan 7 hal yang bisa membuat kalian ber-GALAU ria, tinggal pilih, apakah terus melakukan kegiatan-kegiatan diatas, apa ganti kebiasaan baru yang lebih produktif dan membangun karakter kamu-kamu. Dan solusinya adalah dengan mendekatkan diri pada C.I.N.T.A sejati yakni Allah dan Rasul-Nya, dengan selalu menerapkan ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari, dijamin anti-galau kalaupun ada pasti segera terselesaikan, karena Islam mensolusikan segala masalah, yuk berlomba-lomba mendekatkan diri sama Allah SWT.

Finally, semoga informasi diatas dapat memberi wawasan agar bisa jauh-jauh deh dari yang namanya “GALAU” dan sejenisnya.
Semoga bermanfaat!

4 komentar:

  1. Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

    BalasHapus

Do not forget to give comment